Hendrik, salah satu pedangan cincin di Gem’s Center, mengaku penjualan batu cincin mendekati Idul Fitri meroket tinggi dibanding hari-hari biasa. “Perbandingannya jauh. Bisa sampai 70 persen. Seminggu mau lebaran sama seminggu sesudah lebaran,” ujar pria berusia 28 tahun ini, saat ditemui NEFOSNEWS.COM.
Menurut Hendrik, batu cincin saat ini memang sedang tren. Tidak hanya diminati kaum pria usia lanjut, namun wanita dan anak-anak sekolah pun menjadi pelanggan. Bukan hanya batu permata seperti intan, ruby, zamrud, sapphire, topaz yang diburu, namun juga batu akik seperti kecubung, panca warna, batu garut, sunge dareh, bacan, badar besi, biduri bulan, atau batu pacitan.
Untuk harga batu, harga mulai dari ratusan ribu hingga jutaan rupiah. Hal itu juga tergantung jenis, bentuk, dan asal batu. Sayangnya, dia enggan menjelaskan berapa pendapatan yang didapat dalam perbulannya.
Menurut Hendrik, sekarang ini batu cincin yang paling banyak dicari adalah bacan dan batu aceh. “Bacan itu dari harga ratusan sampai bisa Rp 10 juta, tergantung besar batu cincinnya,” paparnya.
Selain batu, warga datang ke pusat batu cincin Rawa Bening untuk mencari ikatan-ikatan batu cincin dari titanium, stanlism aloy dan perak.
“Kebanyakan yang iket. Paling murah (ikatan batu cincin) Rp 50 ribu hingga Rp 400 ribu. Biasanya paling murah jenis aloy, kalau yang bisa sampai ratusan jenis perak,” jelas Hendrik
0 Response to "Omzet Pedagang Batu Naik 70%"
Posting Komentar