Top Advertisement

Mengenal Intan



intan

Intan adalah mineral yang secara kimia merupakan bentuk kristal, atau alotrop, dari karbon. Intan terkenal karena memiliki sifat-sifat fisika yang istimewa, terutama faktor kekerasannya dan kemampuannya mendispersikan cahaya. Intan memiliki kepadatan yang sangat tinggi dibandingkan dengan batu permata yang lainnya, dimana kepadatannya adalah 1600 skala Mosh. Lebih dari itu Intan memiliki konduktifitas termal yang tinggi, dengan kata lain intan adalah pengantar suhu yang sangat baik. Sifat-sifat fisik tersebutlah yang membuat intan menjadi sebuah batu permata yang sangat berharga, Sifat-sifat ini juga yang membuat intan digunakan dalam perhiasan dan berbagai penerapan di dalam dunia industri, Intan yang sudah digosok dan dibentuk dinamakan Berlian.

 

Intan terutama ditambang di Afrika dan Indonesia, walaupun kandungan intan yang signifikan juga telah ditemukan di Kanada, Rusia, Btazil, dan Australia. Sekitar 130 juta “carat” (26.000 kg) intan ditambang setiap tahun, yang berjumlah kira-kira 9 miliar dollar Amerika Serikat.

 

Intan merupakan suatu batu permata yang paling berharga diantara batu-batu permata yang lainnya, sebab intan memiliki banyak kelebihan dan keunikan yang tidak ditemukan di batu permata yang lainnya. Dalam bahasa Inggris intan disebut sebagai diamond yang berasal dari bahasa Yunani adamas, yang artinya kuat atau sulit untuk rapuh.

 

Intan memiliki sifat optis yang mengagumkan, karena struktur kristal yang sangat rigid, dia hanya bias terkontaminasi oleh kontaminan-kontaminan tertentu seperti boron dan nitrogen. Oleh karena itu, sinar UV bisa dapat menembus dengan lurus tanpa terbias sehingga warna intan pun sangat bening. Namun warna intan bisa divariasikan dengan cara menambahkan zat kontaminan ke permukaan.

 

Fakta unik mengenai intan yang lain adalah, bahwa intan bisa jadi material tertua yang ada di permukaan bumi. Intan dapat ditemukan didalam bebatuan yang umurnya sekitar 50 hingga 1600 juta tahun, intan sendiri memiliki umur sekitar 3,3 miliar tahun. Ketidaksesuaian umur dari bebatuan dan intan mungkin disebabkan oleh magma vulkanik yang menyelimuti intan-intan yang ada di permukaan bumi, sehingga magma vulkanik mengeras dan menjadi bebatuan yang membungkus intan-intan di permukaan bumi.

 

Pada awal-awal tahun 1950-an, ditemukannya suatu metode atau proses untuk mensintesis intan oleh Tracy Hall, yaitu Sintesis Tekanan Tinggi dan Suhu Tinggi “High Pressure, High Temperature Synthesis (HPHTS)”. Sintesis intan dengan metode ini menggunakan bahan dasar grafit, yakni suatu alotrop karbon lainnya yang biasa digunakan sebagai batu pada pensil. Grafit dimasukan ke dalam suatu dongkrak hidrolik yang sangat besar dengan suhu mencapai 3000 0C dan tekanan mencapai 3,5 GPa. Dongkrak yang berisi grafit diproses pula dengan bantuan suatu medium yaitu pelarut logam lelehan seperti besi, nikel dan kobal, dimana lelehan tersebut bertindak sebagai solvent-catalyst atau katalis-pelarut.

 

Secara kimiawi, intan memiliki sifat inert dengan asam atau basa, dalam suhu kamar. Namun intan mampu dioksidasi dengan beberapa oksidator, dalam suhu 1000 0C.

 

Secara eksperimental termodinamika, ditemukan bahwa intan kurang stabil dibandingkan dengan grafit. Meskipun secara termodinamika, intan memiliki harga entropi yang lebih kecil dibandingkan grafit, dimana hal ini mengindikasikan bahwa struktur intan lebih teratur daripada grafit, akan tetapi harga energi Gibbs dari intan lebih kecil daripada grafit. Energi Gibbs yang lebih kecil mengindikasikan bahwa suatu zat akan lebih spontan untuk bereaksi apabila ditambahkan dengan suatu reagen.

0 Response to "Mengenal Intan"

Posting Komentar