Bukan hanya makanan yang menjadi buruan para pemudik di Garut, Jawa Barat. Ribuan pemudik juga mengincar batu garut yang kini sedang ngetrend di kalangan kaum urban Jakarta.
Pantauan kami tak cuma kolektor batu mulia yang memburunya. Tapi juga masyarakat umum, khususnya pemudik dari Bandung dan Jakarta.
Iwa (56 tahun), perajin dan kolektor batu garut mengatakan, pada libur Lebaran ini kiosnya banyak didatangi warga dari berbagai daerah. Mereka mencari batu untuk dijadikan cincin dan liontin.
Sejauh ini batu yang menjadi favorit adalah batu bungbulang, batu yang memiliki warna hijau khas, serupa dengan batu topas, bacan, dan panca warna. "Bungbulang merupakan batu paling bagus yang banyak dicari di Garut," ujarnya.
Bungbulang sejatinya adalah nama kecamatan di wilayah Garut. Desa ini berjarak 90 km dari Kota Garut ke arah selatan. Bungbulang sudah tidak diragukan sebagai desa penghasil batu hias. Namanya semakin tersohor setelah ditemukan adanya batu khas yang kemudian dibernama batu bungbulang. Batu ini memiliki kualitas bagus.
Harga batu ini sangat beraneka ragam. Mulai ratusan ribu hingga jutaan rupiah, tergantung kejernihan serta aneka warna yang menjadi profil batu. "Sebenarnya tidak ada harga standar untuk sebuah batu, tergantung keberanian pembeli," ujar Iwa.
Dindin Rosidin, pemudik asal Tasikmalaya juga menyempatkan berburu batu sambil mudik. "Pulang kampung sambil mencari batu," katanya.
Masih soal harga, Nurjaman, kolektor batu cincin mengatakan, batu bungbulang ukuran sekepal orang dewasa dalam bentuk bongkahan, bisa mencapai ratusan juta rupiah. Beratnya paling cuma 1 kilogram. "Makanya, penggali batu di Bungbulang banyak yang mendadak jadi jutawan," kata Nurjaman
Pantauan kami tak cuma kolektor batu mulia yang memburunya. Tapi juga masyarakat umum, khususnya pemudik dari Bandung dan Jakarta.
Iwa (56 tahun), perajin dan kolektor batu garut mengatakan, pada libur Lebaran ini kiosnya banyak didatangi warga dari berbagai daerah. Mereka mencari batu untuk dijadikan cincin dan liontin.
Sejauh ini batu yang menjadi favorit adalah batu bungbulang, batu yang memiliki warna hijau khas, serupa dengan batu topas, bacan, dan panca warna. "Bungbulang merupakan batu paling bagus yang banyak dicari di Garut," ujarnya.
Bungbulang sejatinya adalah nama kecamatan di wilayah Garut. Desa ini berjarak 90 km dari Kota Garut ke arah selatan. Bungbulang sudah tidak diragukan sebagai desa penghasil batu hias. Namanya semakin tersohor setelah ditemukan adanya batu khas yang kemudian dibernama batu bungbulang. Batu ini memiliki kualitas bagus.
Harga batu ini sangat beraneka ragam. Mulai ratusan ribu hingga jutaan rupiah, tergantung kejernihan serta aneka warna yang menjadi profil batu. "Sebenarnya tidak ada harga standar untuk sebuah batu, tergantung keberanian pembeli," ujar Iwa.
Dindin Rosidin, pemudik asal Tasikmalaya juga menyempatkan berburu batu sambil mudik. "Pulang kampung sambil mencari batu," katanya.
Masih soal harga, Nurjaman, kolektor batu cincin mengatakan, batu bungbulang ukuran sekepal orang dewasa dalam bentuk bongkahan, bisa mencapai ratusan juta rupiah. Beratnya paling cuma 1 kilogram. "Makanya, penggali batu di Bungbulang banyak yang mendadak jadi jutawan," kata Nurjaman
0 Response to "Mendadak Jadi Jutawan dari Batu Garut Bungbulang"
Posting Komentar