Batu akik celup adalah batuan akik yang sengaja diubah warnanya agar lebih menarik dan terkesan mahal. Teknik pewarnaan batuan ini menggunakan teknik celup menggunakan larutan dan pewarna khusus. Batu akik yang pada awalnya berwarna putih bisa diubah warna sesuai selera. Batuan ini sering mengkecoh pecinta akik pemula.
Batuan celup banyak dikomersilkan oleh kalangan tertentu sebagai batu yang mengandung energi spiritual tinggi, terlebih jika mengkomersilkannya menggunakan trik seolah-olah menariknya dari alam gaib dengan kekuatan doa dan syarat-syarat (sesaji) tertentu agar terlihat sangat meyakinkan, sehingga batuan ini kemudian lazim dikenal sebagai batu Jin, batu Sulaiman atau batu Tarikan (sebab didapatkan dengan cara menariknya keluar dari alam Jin/ gaib ke alam nyata. Dinamakan Batu Sulaiman karena Sulaiman adalah seorang Raja yang terkenal sebagai Raja dari bangsa manus
Pengrajin Batuan Akik Celup menggunakan batuan bahan berjenis Agate (nama ilmiah batuan ini) yang berasal dari Luk Ula Kebumen. Para petani batu Kebumen menjual bahan batuan ini kepada pengrajin batu yang berasal dari daerah lain dengan harga sangat murah perkilogram. Batu – batu inilah yang banyak beredar di pasaran bahkan di Kebumen sendiri dengan mengatasnamakan batu luar. Batu jenis ini terkadang juga diatasnamakan sebagai batu mulia dari alam gaib yang kemudian terpaksa dibayar mahal oleh para pejabat atau orang – orang tertentu yang memiliki hobi dekat dengan para pelaku spiritual.
Meskipun batu Agate (yang telah menjadi akik ini) telah berubah warna dan berubah nama serta diatasnamakan batuan dari daerah lain, akan tetapi tekstur batu luk Ula ini dengan mudah bisa diketahui dengan cara melihat atau menerawangnya di sinar matahari. Tingkat kejenihan batuan Agate Luk Ula tidak akan bisa sejernih kaca seperti batuan lain daerah, misal batuan Kalimantan. Batuan tansparan jenis apapun yang berasal dari Luk Ula Karangsambung Kebumen, selalu memiliki kepekatan yang tinggi dikarenakan faktor ketuaan usia pembentukannya, sehingga apabila diterawang batuan tersebut sepeti mengandung unsur minyak (dalam bahasa Kebumen disebut nglamuk). Karena batuan akik jenis ini memiliki warna yang berasal dari teknik pewarnaan buatan (bukan alami) maka warna batuan ini tidak terlihat memancarkan (memantulkan) sinar, melainkan menyerap sinar sehingga terlihat redup dan pucat. Batuan Luk Ula yang juga sering dipakai oleh pengrajin sebagai batuan akik celup adalah batu Es (batu yang tekstur dan warnanya mirip es).
Sungguh sangat memprihatinkan karena ketidaktahuan dan cerita yang sengaja dibuat oleh pihak – pihak yang berkepentingan, akhirnya banyak masyarakat maupun pecinta akik bahkan pecinta spiritual tertipu dengan batu ini.
0 Response to "Batu Akik Celup Dari Sungai Luk Ula"
Posting Komentar