Top Advertisement

Batu Akik Bisa Biayai Sekolah Hingga Tamat Kuliah

sigitSalah satu potensi daerah Pacitan adalah Kerajinan batu akik yang terpusat di kawasan Donorojo, sedikit banyak telah menyumbang pendapatan asli daerah dengan  nilai penting bagi Pacitan. Mengingat, daerah Pacitan kaya dengan aneka bebatuan yang tidak hanya elok dipandang dalam bentuknya sebagai ikon khas Pacitan. batuan Pacitan juga untuk diolah sebagai cinderamata bernilai seni. Oleh karena itu, apabila Anda menjejakkan kaki di Pacitan untuk berbagai tujuan, seperti perjalanan dinas atau rekreasi, kiranya kurang lengkap jika tidak membeli souvenir batu akik untuk dipakai sendiri maupun sebagai oleh-oleh. Di Desa Sukodono dan Gendaran, keduanya di Kecamatan Donorojo, bisa dijumpai sederetan perajin memajang perbagai hasil kerajinan batu akik, batu mulia, kecubung, blue safir, king keladen dan lainnya.

Menurut penuturan Sigit ( 27 ) pengrajin akik asal Desa Gedompol Kecamatan Donorojo’’ saya membuat batu akik sejak tamat SMP tahun 2001 sampai tamat kuliah ini, awalnya hanya ikut mencoba membuat batu akik di salah satu pengrajin akik milik saudaranya, setelah lumayan hasilnya saya mencoba mengikuti beberapa pelatihan yang di adakan Diskoperindag pemerintah daerah Kabupaten Pacitan. dengan mendapatkan bantuan mesin bubut dan alat pemotong batu, sekarang saya bisa produksi sendiri, meskipun hanya sambilan saja,’’ tutur Sigit.

Untuk bahan bakunya saya mengambil batu dari sungai satu ke sungai lainnya, tetapi jenis batunya juga harus dipilih-pilih dan itu mempunyai imajinasi seni,tidak asal memilih batu saja. Misalnya’’ batu akik gambar, bentuk batu mentah (masih berupa batu) kok ada motif serat yang berbentuk sesuatu, itu yang kita ambil dan diproses,’’ucapSigit.

Lebih lanjut, proses pengerjaannya memang membutuhkan waktu 7 sampai 9 jam bisa juga satu hari untuk membentuk batu akik yang bagus dan indah, batu yang masih utuh di potong sesuai keinginan dengan alat serkel batu akik yang berukuran lebar 30 senti meter, lalu di bentuk lengkungan dengan gerinda kasar. Kemudian di haluskan atau di gosok pakai bambu untuk mengkilatkan batu akik tersebut, dan siap di jual di pasaran,’’lanjutnya.

Dengan mengandalkan kerajinan batu akik ini, saya bisa kuliah sampai tamat Diploma D2, meskipun saat ini saya masih menganggur tapi sampingan membuat batu akik ini terus saya jalankan, karena ini satu-satunya pekerjaan yang bisa saya andalkan untuk mencukupi anak istri saya. Setiap waktu sengang, saya memproses batu akik dan kalu sudah jadi saya kumpulkan dulu dan menunggu hari pasaran. Hasil proses batu akik itu saya jual ke pasar Sukodono saat pasaran, batu akik itu saya jual perbijinya bervariasi harganya’’ kalau yang akik biasa Rp.5-10 ribu, kalau batu bergambar yang motif gambarnya bagus bisa mencapai Rp. 50-100 ribu per bijinya,’’ pungkasnya.

0 Response to "Batu Akik Bisa Biayai Sekolah Hingga Tamat Kuliah"

Posting Komentar