Kontes dan pameran batu cincin akik yang berlangsung hingga minggu (09/11/2014) mendatang ini, bertujuan guna lebih memperkenalkan perhiasan khas Sumatera kepada pihak luar, sehingga nanti batu alam Sumatera dapat menjadi suvenir khas Sumatera bagi para wisatawan baik nasional maupun internasional.
Kita berharap setiap wisatawan yang datang ke Sumatera, rasanya belum lengkap tanpa membawa oleh-oleh batu cincin alam.
Saat ini batu alam daerah Sumatera mulai dilirik oleh dunia internasional. Bahkan sudah menembus pasaran luar negeri.
Sejauh ini sudah 100 ton batu giok Aceh dipasarkan ke Jerman, Meksiko, dan sejumlah negara Asia.
Di Lampung tercatat ada ratusan pedagang batu cincin yang tersebar di seluruh kabupaten/kota. Bahkan saat ini, tidak sedikit masyarakat Lampung mulai menyukai perhiasan dari batu alam.
Berdasarkan hasil survei kami, tercatat 60 persen pria dewasa di Lampung menggunakan atau memakai batu cincin. “Semoga kontes dan pameran batu cincin ini, dapat mengundang masyarakat luar untuk mengoleksi cincin berbahan batu alam dari Smatera terutama Lampung.
Sementara itu ada tujuh jenis batu dari Aceh yang akan ikut dalam kontes ini. Batu cincin tersebut merupakan jenis Idocrase polos, idocrase bunga, nephrite, batu bergambar. Batu bergambar yang dimaksud itu bisa menunjukan kemiripan sesuatu yang umum seperti gambar menyerupai hewan, manusia, angka atau lukisan.
Selain itu, batu jenis pancawarna minimal ada 4 warna. Jenis sulaiman, cempaka, guliga merah dan mega mendung atau batu yang berwana hitam keputih-putihan atau perpaduan antara warna hitam dan putih.
0 Response to "Ratusan Batu Cincin Aceh Ikut Kontes dan Pameran di Lampung"
Posting Komentar