Batu mulia yang kerap dijadikan perhiasan atau koleksi, nyatanya mempunyai pengaruh yang amat besar bagi pecintanya. Mereka rela berburu dan merogoh kocek yang sangat besar untuk memenuhi hasrat berburu koleksi dan hobi mereka. Tidak hanya kaum hawa, batu permata pun juga menjadi incaran kaum adam. Makin langka, tua dan makin indah sebuah batu, harganya bisa melambung sangat tinggi.
Dalam sejarah, terdapat batu-batu permata yang bersejarah panjang dan kelam. Tak segan-segan orang menyiksa bahkan membunuh untuk bisa mendapatkan batu-batu berharga tersebut. Salah satu batu mulia langka yang bernilai sangat tinggi adalah Pink Star Diamond yang berhasil dilelang dengan harga lebih dari Rp. 900 M di New York, Amerika. Batu lain yang harganya selangit adalah Red Diamond. Seperti namanya, batu ini berwarna merah menyala dan harganya mencapai jutaan dolar Amerika. Batu lain yang sangat langka di temukan di selatan Australia. Batu yang hingga tahun 2005 hanya ada delapan di dunia ini dikenal dengan nama Musgravite. Sulit diperoleh dan langkanya batu ini menyedot perhatian para kolektor batu mulia di dunia.
Berburu Batu Bertuah
Tak kalah seru, di Indonesia pun banyak pecinta atau penggemar batu-batu mulia yang fanatik. Kendati yang diburu bukanlah batu-batu langka dengan harga yang selangit, pasar batu mulia tetap bergairah. Batu-batu digemari karena bentuk dan warna indah yang dimilikinya. Batu bisa dijadikan berbagai perhiasan atau aksesori yang menarik. Mulai dari cincin, giwang, kalung, bros, peniti hingga tasbih sebagai sarana untuk beribadah.
Di Indonesia pun, tidak sedikit orang yang masih percaya akan adanya batu bertuah atau batu yang memiliki sifat-sifat tertentu dan memberikan manfaat bagi diri atau kesehatan. Mereka tak segan untuk berburu batu-batu yang dianggap bernilai magis dan memberikan manfaat. Mereka percaya batu-batu itu bisa berfungsi untuk misalnya menyempurnakan kecantikan, menambah kepercayaan diri, menambah kebahagiaan, menyembuhkan penyakit, mengeluarkan aura, melindungi pemakainya atau menangkal pengaruh buruk.
Batu-batu tertentu akan memberikan pengaruh yang tepat jika digunakan dengan tepat oleh orang-orang dengan astrologi tertentu. Sebagai contoh misalnya, batu Kalimaya selaras dengan mereka yang berzodiak Libra. Mereka yang berzodiak Libra dianjurkan menggunakan batu Kalimaya untuk memberikan pengaruh positif. Hal serupa akan terjadi sebaliknya, mereka yang berzodiak selain Libra tidak dianjurkan, karena konon yang menggunakannya bisa mengalami kejadian buruk. Benar atau tidaknya hal ini, tentu akhirnya berpulang kepada keyakinan si pemakai. Boleh percaya atau tidak.
Batu-batu mulia juga umum digunakan oleh para praktisi di dunia mistik. Batu-batu tertentu yang berasal dari alam dipercaya bisa menyerap energi atau menyimpan energi dalam strukturnya. Selain digunakan sebagai perhiasan, terkadang batu tersebut dijadikan sebagai penolak bala atau sebagai azimat oleh pemakainya.
Batu Mulia versus Batu Kaca
Batu mulia atau batu permata, adalah batu alam yang dibentuk dari proses geologi. Batu-batu tersebut memiliki satu atau lebih komponen kimia yang memiliki nilai jual. Makin langka atau makin tua batu tersebut, maka makin bernilai atau berharga. Batu jenis ini biasanya dijadikan perhiasan, koleksi atau aksesoris. Ada batu yang terbentuk dari kayu yang lama kelamaan menjadi batu. Batu jenis ini dikenal dengan batu fosil. Harganya cukup mahal karena langka, unik, dan sulit dicari bentuk yang sama. Batu fosil disukai oleh pembeli asing untuk dijadikan kursi, meja atau hiasan.
Batu alam dalam proses selanjutnya dibagi menjadi 2 jenis. Jenis pertama adalah, batu yang langsung dibentuk atau diasah dari bongkahan batu. Sedangkan jenis kedua adalah, batu alam yang dipercantik atau diproses lebih lanjut. Cara untuk mempercantik batu ini adalah dengan radiasi, pemanasan dengan bahan kimia, pelapisan, pencelupan, pewarnaan, dan pengisian serat batu dengan kaca atau resin.
Batu jenis lain adalah batu sintetik yang dibuat oleh manusia di laboratorium. Batu sintetik memiliki komposisi dan kekerasan yang persis sama. Batu sintetik dapat dengan mudah dan cepat dibuat manusia. Batu alam asli memerlukan waktu yang sangat lama hingga dapat terbentuk. Ini pulalah yang menjadikan batu alam asli harganya mahal. Pembeli yang tidak mengenal batu dengan baik, bisa terkecoh antara batu alam asli dan batu sintetik. Di pasar, batu sintetik biasa disebut dengan batu proses atau batu masakan. Ada jenis batu lain yang lebih murah, yakni batu imitasi atau batu tiruan yang terbuat dari kaca.
Indonesia sendiri kaya akan batu alam yang indah. Di beberapa tempat seperti Garut, Banten, Kalimantan, Irian dan Lampung, memiliki batu berharga masing-masing. Di Banten terkandung batu Kalimaya, Kalimantan memiliki Intan dan Kecubung. Lampung kaya akan jenis-jenis anggur dan cempaka. Irian mengandung batu Opsidian. Batu permata di Indonesia yang terkenal mutu dan kualitasnya tinggi, bahkan terbaik di dunia adalah, Batu Kalimaya dari Banten dan Kecubung dari Kalimantan.
Perlu Kejelian dan Pengalaman
Apakah kita bisa dengan mudah membedakan batu-batu mulai dari batu alam, batu sintetik dan batu imitasi tersebut? Jangan-jangan kita membeli batu alam yang harganya mahal, padahal yang kita peroleh hanyalah batu sintetik. Belum lagi adanya batu-batu alam murah yang mirip dengan batu berharga yang mahal. Bisa jadi batu yang kita beli adalah batu alam yang harganya lebih murah.
Untuk menghindari penjual yang ‘nakal’, ada baiknya membeli batu mulia di tempat yang dapat dipercaya dan memiliki reputasi yang baik. Jangan lupa, memiliki sedikit bekal seputar batu berharga akan sangat berguna. Cara lain yang lebih mudah adalah, meminta bantuan kerabat atau teman yang punya keterampilan, pengalaman dan juga ketelitian untuk bisa membedakan batu- batu tersebut.
Alih-alih mendapatkan pesona dari batu mulia, kita malah mendapatkan masalah. Berhati-hati lebih baik daripada tertipu bukan?
0 Response to "Pesona Batu Mulia"
Posting Komentar