Batuan ini dinamakan Tapak Jalak karena setelah menjadi akik muncul garis berbentuk tanda tambah atau salib di tengah batu. Tanda ini mirip dengan tapak (bahasa jawa berati jejak) kaki burung Jalak. Garis ini sebenarnya telah terlihat ketika masih berwujud batuan bahan. Batuan ini adalah batuan sedimen atau endapan, dimana lapisan endapan itulah yang kemudian menjadi garis salib (tambah). Batuan jenis ini banyak terdapat di berbagai daerah. Faktor yang membedakan batu Tapak Jalak Luk Ula dengan Tapak Jalak daerah lain adalah unsur kegilapan, kekerasan dan kepadatan molekul (mineral penyusun batu) Luk Ula dibanding batuan sejenis dari daerah lain dikarenakan lamanya atau tuanya proses pembentukan. Pertemuan sedimentasi yang sempurna membentuk pesilangan salib menghasilkan reaksi energi balik dan bias dari batuan terhadap energi luar. Daya makrokosmos ini akan menginduksi pemakainya sehingga terjadi sinergi berupa daya perlawanan dan daya bias dalam diri pemakai terhadap daya luar yang bersifat kontradiktif atau membentur. Daya ini secara psikologis menimbulkan efek meningkatnya keberanian diri si pemakai, sehingga sangat cocok dipakai oleh orang yang cenderung memiliki rasa kekhawatiran yang tinggi. Dengan dikenalnya sinergi batu Tapak Jalak ini, tidak jarang dijumpai Tapak Jalak palsu di pasaran. Pembuatan Tapak Jalak palsu bisa dilakukan dengan teknik pahat kecil pada permukaan batu akik kemudian menambalnya dengan serpihan batuan lain menggunakan lem dan dihaluskan lagi hingga finishing. Hasilnya pun sering kali mengelabuhi para pecinta batu akik. Satu – satunya cara untuk menghindari penipuan hanyalah dengan melihat terlebih dahulu batuan bahan Tapak Jalak.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Response to "Batu Tapak Jalak Sungai Luk Ulo"
Posting Komentar