Penghasil batu bacan adalah Pulau Kasiruta,kecamatan Bacan Barat yaitu Desa Palamea, Desa Doko, dan Desa Akelamo (Bisori) dan Desa Imbu-imbu.
Jarak antara keempat desa itu 3-5 km, berurutan dan bertetangga. Pertama kali desa yang ditemui adalah Desa Imbu-imbu, kemudian Desa Bisori selanjutnya Desa Doko dan Desa Palamea. Selama ini hanya 2 Desa yang dikenal sebagai penghasil batu bacan yaitu Desa Palamea dan Desa Doko.Padahal batu Akelamo atau sering disebut juga batu Bisori kualitasnya cukup bagus.
Batu bacan Palamea rata-rata mempunyai satu warna hijau muda cerah dan ketika sudah kristal sangat indah dilihat sehingga banyak digemari orang atau kolektor batu permata. Tetapi, sekarang sudah ditemukan lokasi baru penambangan batu bacan palamea di desa Palamea yang warnanya adalah hijau kebiruan. Kualitas batu bacan palamea ini sama dengan batu bacan doko yaitu tingkat kekerasannya sangat tinggi. Pertama kali ditemui, batu tersebut hitam pekat, kemudian mengalami proses menjadi warna hijau kebiruan.
Contoh batu bacan palamea di lokasi penambangan baru yang kualitasnya sama seperti batu bacan doko dapat dilihat pada gambar di bawah ini :
Sedangkan batu bacan Doko lebih beragam warnanya, yang sangat digemari hijau cincau (penampakan luar batu kehitaman tetapi disenter hijau), biru laut, warna kuning, warna kembang, warna teh, dan warna hati hiu.
Namun, ada juga batu bacan Doko yang warna dan kebeningannya mirip dengan batu bacan Palamea tetapi sulit ditemukan.
Batu bacan Doko sekarang ini juga menjadi incaran kolektor batu permata karena proses perubahan menjadi kristal/ bening sangat cepat.
Banyak sekali orang yang memiliki mata cincin batu bacan Doko cincau yang tadinya penampakan warna luarnya kehitaman, disimpan dan dipakai selama 3-4 bulan berubah warna menjadi hijau tua.
Sedangkan batu bacan Palamea ada juga yang disebut pido, karena zat kapurnya sangat tinggi.
Batu Pido yang masih bongkahan waktu disenter, bias cahaya bagus tembus sampai 3-4 cm tetapi setelah digosok menjadi mata cincin warnanya batu pucat karena batu masih muda. Batu Pido Palamea proses Kristal/menjadi bening lebih lama dari Batu Palamea. Tetapi, sekarang ini lokasi penambangan batu bacan pido palamea sudah tidak digali lagi karena banyak keluhan dari penggemar batu mengenai kadar kapur yang tinggi dari batu tersebut.
Tingkat kekerasan batu bacan Doko sangat tinggi dibandingkan batu bacan Palamea, ketika proses pemotongan bongkahan, batu tersebut menyala hampir seperti memotong besi.
Lokasi penambangan batu bacan biasanya terletak di belakang atau samping Desa.
Medan untuk menempuh lokasi penambangan cukup sulit karena melalui bukit, bergunung, melewati lembah dan sungai.
Selain batu bacan yang dihasilkan dari lokasi penambangan, rupanya banyak juga ditemukan batu Mangan (Mg). Para penambang menyebut nama batu Mangan adalah “ batu Angus “.
Gambar batu bacan doko hijau cincau
Gambar batu bacan palamea
Jika anda ingin membeli batu bacan yang asli bisa menghubungi saya ( Yuris hp 085240543725 dan pin BB 2A481C47) karena saya mendapatkan batu bacan langsung dari penambang batu bacan di pulau Kasiruta yaitu desa Palamea dan desa Doko. Hati-hati sekarang ini banyak batu lain yang mengatakan/mengklaim batu bacan, contohnya batu halmahera dan batu obi yang menyatakan adalah batu bacan dari lokasi batu bacan lainnya yaitu halmahera dan obi. Batu tersebut memang mirip dan tingkat kebeningannya sempurna tetapi tingkat kekerasannya rendah; banyak orang tertipu mengira batu tersebut adalah batu bacan. Batu bacan yang asli adalah dari pulau kasiruta, pulau tersendiri dan terpisah dari pulau Bacan. Perlu diketahui, Pulau Halmahera dan Pulau Obi adalah pulau besar dan tersendiri, sangat jauh dari Pulau Kasiruta. Saya sarankan kalau anda ingin mengetahui atau membuktikan bahwa batu bacan itu adalah batu hidup dan melebihi dari warna giok yang bisa berubah warna lebih indah , belilah batu bacan proses.
sumber : http://batu-bacan.com/
0 Response to "Informasi Terbaru Mengenai Batu Bacan Palamea dengan Batu Bacan Doko"
Posting Komentar