Daerah yang ini Burma berbatasan langsung dengan Thailand. Jika di Golden Triangle isunya adalah opium, maka di Mae Sai isunya adalah batu permata. Kita tau persis bagaimana nge”blink”nya Thailand. Jade, Sapphire, Emerald, Ruby, Topaz (saya ga hafal yang lainnya). Jika sempat mampir ke Thailand dan dikenali sebagai turis, pasti dipaksa mampir ke showroom perhiasan beginian. Asalnya dari mana? Thailand sendiri memang memiliki beberapa daerah penghasil batu permata. Tapi yang saya cermati adalah arus penyelundupan permata dari Burma via Mae Sai. Cerita penyelundupan ini antara ya dan tidak, rahasia umum yang tidak mau diakui. Bagaimanapun kondisi negara Burma yang masih amburadul itu memang tak akan mampu membendung larinya batu permata ke Thailand. Sepanjang jalan di Mae Sai sangat mudah mendapatkan toko batu permata. Dari yang toko besar, menengah, sampe yang jualannya pake bangku. Variasi harganya beragam dan jika beruntung dapat harga yang sangat murah. Permata disini rasanya sudah ga dijual dalam bentuk bijian lagi, tapi centongan (ngambilnya pake sendok nasi). Kok bisa begitu? Yaaaa mekanisme selundupan itu tadi. Siapa yang diuntungkan? Jelas Thailand dong! Arus wisatawan jauh lebih besar di Thailand karena ijin visa ke Burma bujubune syusyahnya. Daerah Mae Sai menjadi salah satu sentra ekonomi di bagian utara Thailand yang menyedot aktivitas ekonomi dari Burma. Bahkan menurut cerita teman, banyak orang-orang Burma di perbatasan ini bekerja, belanja, sekolah di Thailand (kebayang nggak, anak SMP di Burma harus ngecap passport di imigrasi setiap hari dan ganti passport tiap bulan karena penuh!). Kadang kalo mau berfikiran buruk, mungkin Thailand juga sedikitnya mengambil keuntungan dari kondisi Burma. Jika Burma membaik (semoga!), mungkin ada beberapa strategi baru yang harus diambil oleh Thailand terkait dengan perkembangan ekonomi daerah perbatasannya.
(eh iya, saya mengganti Myanmar jadi Burma, karena saya ikut-ikutan hanya mau mengakui hasil pemilu Burma tahun 89 dan ga mengakui pemerintah Burma yang sekarang hehehehe)
0 Response to "Penggosok Batu Permata Burma"
Posting Komentar