Kami bukan berperang, bukan juga latihan. Kami bukan izis, bukan juga teroris. Kami hanya membawa linggis demi mengikis batu mulia. Lalu kenapa KAMI DIRAZIA? Kami hanya mencari makan. Tak ada niat kami untuk merusak jalan, apalagi menghancurkan hutan. Kami tak paham, karena kami jauh di dalam hutan. Tak ada televisi ataupun koran. Tiba-tiba kami jadi sasaran yang disalahkan. Lihatlah anak-anak kami dari kejauhan. Perhatikan sekeliling kami dengan seksama. Kami bukan SARJANA atau PENGUSAHA seperti ANDA-ANDA. Kami hanya seorang penambang yang sederhana. Tak kerja berarti tak ada makan walau tambang hanya ditutup bersifat sementara… Lalu, kemana kami harus bertanya? Jawabanya sederhana…. Kami tetap maju tak gentar!
By Penambang Kecil,
(disunting seperlunya dari facebook: @vitha permata )
Bagaimana pendapat pembaca batumulia.id?
0 Response to "Ungkapan Hati Penambang Bengkulu Terkhusus Bebatuan Raflesia"
Posting Komentar