Ciri fisik batu wulung yang paling menonjol adalah, warnanya yang hitam namun tidak berkilau. Bentuknya, cenderung bulat dan keras seperti layaknya batu kali biasa. Begitupula jika dilihat secara sepintas, batu wulung tidak memancarkan keindahan bila dibandingkan dengan batu mulia atau batu pancawarna.
Azis menambahkan, selain batu wulung beberapa batu alam atau akik yang menjadi bagian dari peninggalan adat Betawi adalah, batu pandan nanas, batu pandan sutra, jenis ati ayam, dan badar asem. Beberapa jenis batu akik tersebut, sambung Azis.
”Contohnya pandan sutra memiliki khasiat sebagai kharismatik dagang. Pandan sutra dan badar asem juga banyak digunakan sebagai kewibawaan, sementara itu ati ayam juga dapat sebagai penangkal bala dan kekebalan,” kata pria yang bermukim di Kelapagading, Jakarta Utara ini.
Menurut Azis, penggunaan batu akik di kalangan masyarakat Betawi sudah dilakukan sebelum zaman pendudukan Belanda menginjak kakinya di ranah Betawi. Dulu pada umumnya, ungkap Azis, batu akik digunakan oleh kalangan alim ulama, saudagar, pedagang, jawara, dan juga para bangsawan. Khusus ulama, selain menggunakan batu lokal, juga menggunakan batu Timur Tengah yakni virus Abdul Rodjak.
0 Response to "Jenis Batu Akik Khas Betawi"
Posting Komentar