Batu Lumut Aceh atau dikenal Giok Nefrite Jade merupakan jenis akik atau permata asli Serambi Mekkah dan batu ini tidak ditemukan di tempat lain di Indonesia, hal itu seperti dismpaikan seorang geologist dan gemmologist, Ir H Sujatmiko, Dipl Eng, yang juga Ketua Pusat Promosi Batu Mulia Indonesia
Selain Giok Nefrite Jade yang saat ini sedang populer, ada juga batu sungai dareh yang selama ini juga sangat terkenal di kalangan pencinta permata. Batu ini juga dikenal dengan sebutan Giok Kandi dan merupakan jenis batu asli asal Dharmasraya Sumatera.
Kedua jenis permata ini memiliki kesamaan warna yaitu hijau dengan serat lumut didalamnya, tapi meski ada kemiripan tetap ada perbedaan batu lumut Aceh dengan sungai dareh seperti diantaranya kepadatan serat atau berbentuk lumut yang ada dalam masing-masing batu
Giok Nefrite Jade ini termasuk salah satu dari sekian banyak batu permata asli asal Indonesia yang tengah menjadi buruan banyak kolektor dalam maupun mancanegara, bahkan menurut Ketua Gabungan Pecinta Batu Alam Aceh (GAPBA), Tgk Nasrul Sufi SSos MM, Batu giok asal Aceh diperkitakan sudah ratusan ton yang dibawa keluar Aceh
Harga giok Aceh sendiri bervariasi mulai dari ratusan ribu hingga jutaan bahkan bisa puluhan juta rupiah tergantung kualitas batu, salah satu ukuran batu berkualitas bagus harus memiliki kriteria yang dikenal dengan istilah 4C (Colour, Cut, Clarity dan Carat) yaitu warna, pemotongan, tingkat kerjernihan dan berat.
Berdasarkan keterangan Ketua Pusat Promosi Batu Mulia Indonesia, Sujatmiko bahwa batu Giok Aceh ada dua jenis jika dilihat dari warna yaitu Giok Nagan Raya berwarna hijau terang sedangkan batu gio Sungai Lumut memiliki warna hijau tua.
Selain jenis batu lumut yang terkenal, Aceh juga dikenal dengan permata jenis lain seperti Indocrase, Rose Quartz, Batu Kristal atau batu jenis lainnya dan masing-masing tentu memiliki kelebihan tersendiri terutama bagi para pencinta batu mulia.
Selama ini Indonesia memang dikenal memiliki banyak kekayaan alam diantaranya berbagai jenis batu permata dapat di temukan di Indonesia sehingga banyak kolektor luar negeri datang untuk berburu permata asli Indonesia, diantara jenis batu mulia yang tengah menarik minta para kolektor luar seperti China, Hongkong, Singapore, Malaysia dan negara lainnya diantaranya batu bacan, batu lavender atau batu jenis lain termasuk batu lumut Aceh ini
Ketua Pusat Promosi Batu Mulia Indonesia yang juga seorang geologist dan gemmologist, Ir H Sujatmiko, Dipl Eng, dengan bangga menyebutkan bahwa di Indonesia hanya Aceh yang memiliki batu mulia giok jenis ‘Nefrite Jade’.
Sujatmiko menyarankan agar Pemerintah di Aceh mampu mengolah potensi batu mulia tersebut untuk kesejahteraan dan kemakmuran Aceh.
“Awalnya kami menduga bahwa giok jenis Nefrite Jade ada di Jawa. Tapi setelah diteliti lebih jauh ternyata tidak ada di Jawa, melainkan adanya di Aceh,” kata Sujatmiko yang ditemui Serambi di kantornya, Pusat Promosi Batu Mulia Indonesia, Jalan Padjadjaran Bandung, Jumat (4/5) sore.
Dua daerah di Aceh yang menyimpan batu mulia ini adalah Nagan Raya dan Sungai Lumut, Aceh Tengah dan Gayo Lues. “Giok Nagan berewarna hijau terang dan giok Sungai Lumut hijau tua,” terang Sujatmiko.
Ia mengetahui potensi giok Aceh sejak 20 tahun lalu dan pertama kali berkenalan dengan giok dari Sungai Lumut. “Ketika itu ada seseorang yang membawa contoh batu Sungai Lumut, dan saya kaget ternyata sangat luar biasa,” katanya. Belakangan ia mengetahui ada giok dari Nagan dengan warna hijau yang lebih terang.
Selain giok jenis Nefrit Jade, Aceh juga memiliki batu mulia lainnya yang disebut Fluorite, Rose Quartz, Serventen, Batu Kristal, Marmar Hitam, dan Idocrase. Beberapa jens giok Aceh saat ini memiliki harga tinggi di pasar perbatuan nasional, seperti Nefrite Jade dan Idocrase atau Lumut Aceh.
Sujatmiko juga terkejut saat mengetahui kalau berton-ton batu giok dari Nagan dibawa ke luar dari Aceh dalam bentuk bongkahan. Ia meminta Pemerintah agar melarang tindakan tersebut karena tidak membawa keuntungan apa-apa bagi Aceh.
“Sebaliknya batu-batu tersebut harus diolah di Aceh dan menumbuh-kembangkan pengrajin-pengrajin batu. Itu tugas pemerintah memfasilitasinya,” tukas Sujatmiko.
Ia juga mempersilakan Pemerintah Aceh atau Pemerintah Nagan Raya mengundang peminat batu mulia dari luar negeri dan melelangnya. “Bisa dilelang dengan melibatkan pihak asing, asalkan syaratnya harus diolah di daerah, bukan bongkahannya di bawa ke luar Aceh,” kata Sujatmiko.
Beliau mengatakan Aceh harus bisa menjadi pelopor membuat aturan mengenai pemanfaatan batu mulia sehingga bisa menciptakan kesejahteraan bagi masyrakatnya. “Selama ini Pemerintah Indonesia tidak punya perhatian soal itu. Aceh bisa membuat terobosan,” katanya.
Nah, bagi Anda yang ingin mengoleksi Nefrite, main saja ke Aceh...
saya yakin blog agan pasti rame, karena indonesia memang sedang rame dan tren batu, tak ketinggalan batu giok. namun banyak orang yang belum tahu khasiat batu giok dan bagaimana cara mendapatkan khasiat batu giok yang sesungguhnya.
BalasHapusselain suka minuman berenergi, orang Indonesia juga suka menggunakan aksesoris giok seperti gelang giok dan lain sebagainya, namun tidak merasakan apapun, inilah rahasi yang tidak semua orang tahu dan bisa mendapatkannya.
jika anda juga ingin tahu cara mendapatkan khasiatnya dengan benar
silakan klik DISINI>> BATU GIOK